“Rasulullah saw bersabda, “Akan tiba suatu
saat di mana seluruh manusia bersatu padu melawan kalian dari segala penjuru,
seperti halnya berkumpulnya manusia mengelilingi meja makan.” Kemudian
seseorang bertanya,”Katakanlah wahai Rasulullah, apakah jumlah Muslim pada saat
itu sedikit?” Rasulullah
berkata,”Bahkan kalian pada saat itu banyak. Akan tetapi kalian bagai sampah
yang dibawa oleh air hujan. Allah akan menghilangkan rasa takut pada hati musuh
kalian dan akan menimpakan dalam hati kalian ’Wahn’. Kemudian
seseorang bertanya,”Apa itu ’wahn’?” Rasulullah berkata,”Cinta dunia dan takut
mati.” (HR. Abu Daud dan Ahmad)
Sahabat,
bukankah fenomena inilah yang sekarang banyak terjadi? Umat Islam dengan jumlah
besar namun kehilangan ‘kewibawaan’. Hal ini disebabkan umat Islam ramai yang
ditimpa 2 penyakit berbahaya, yakni cinta dunia dan takut mati tanpa disedari.
Bagaimanakah
ciri-ciri cinta dunia dan takut mati yang boleh terlihat dalam diri seseorang?
Apakah kita termasuk yang terjangkiti penyakit berbahaya ini? Naudzubillah min
dzalik.
Berikut ini
beberapa ciri pecinta dunia yang semoga kita terjauh darinya:
1. Selalu bermalas-malasan dan lalai
dalam beribadah
Para pecinta
dunia tidak akan berasa rugi jika melalaikan ibadahnya, tetapi mereka berasa rugi
jika ibadah menghambat kerjaya dan kenikmatan dunia yang mereka rasakan.
Sedang asyik
bekerja melayan pelanggan, sedang asyik bercengkrama dengan anak dan
keluarga, mengapa harus dihentikan hanya karena mendengar seruan untuk solat?
Semacam itulah yang dipikirkannya. Padahal jelas bahwa Allah sentiasa
mengingatkan kita agar tidak lalai mengingatNya:
“Hai
orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari
mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah
orang-orang yang merugi.” (Al-Munafiqun : 9)
2. Menunda-nunda taubat
Ciri pecinta
dunia selanjutnya adalah ketika melakukan dosa, dan ia menyedari bahawa itu
adalah dosa, akan tetapi hatinya tidak pernah tergerak untuk merasa menyesal, serta
tidak terlintas pula untuk menghentikan perbuatan dosa tersebut.
Para pecinta
dunia beranggapan bahawa hidupnya masih lama, bahawa kiamat itu tidak nyata,
dan hidup setelah mati hanyalah keyakinan khayal semata. Padahal, Rasulullah
telah mengingatkan kita bahawa dunia dan isinya itu terlaknat:
“Aku
mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: ‘Ketahuilah,
sesungguhnya dunia itu terlaknat. Semua yang ada di dalamnya terlaknat kecuali
dzikrullah serta orang yang berdzikir, orang yang berilmu agama dan orang yang
mengajarkan ilmu agama.“ (HR. Tirmidzi)
3. Tujuan hidup adalah kesenangan
dunia
Visi hidup
para pecinta dunia adalah kesenangan dunia semata, baik berupa pangkat,harta,
jawatan, wanita, mahupun populariti. Inilah yang mereka kejar, tidak peduli
jika harus melakukan hal-hal yang melanggar ajaran Agama, atau melanggar norma
kemanusiaan sekalipun untuk mendapatkannya.
“Ketahuilah,
bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang
melalaikan. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.”
(Al-Hadiid :20)
4. Berani mengorbankan agama dan
keimanan demi kenikmatan dunia
Para pecinta
dunia berani menggadaikan agama dan keimanannya untuk ditukar dengan kenikmatan
sementara. Agama hanyalah permainan baginya untuk mencapai cita-cita tanpa ada
rasa keimanan yang utuh kepada Allah. Allah akan memberikan apa saja yang
dicitakannya di dunia tetapi sebenarnya ia sia-sia di sisi Allah seperti firman
Allah iaitu;
“Barangsiapa
yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada
mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia
itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat,
kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di
dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.” (Hud 15-16)
5.Suka mengumpul harta dan enggan
memberi sedekah
Para pecinta
dunia juga suka mengumpul harta kekayaan, berbangga diri dengan apa yang
dimiliki dan tidak mahu berkongsi. Mereka merasa apa yang diperolehi merupakan
hasil kerja kerasnya, mengapa harus berkongsi pada orang lain yang pemalas dan
tidak sepertinya? Mereka ini tidak mengeluarkan zakat apalagi bersedekah kepada
yang memerlukan, malah menghina orang yang berada dibawahnya.
6. Selalu merasa kurang dengan apa
yang dimiliki dan iri pada apa yang dimiliki orang lain yang lebih darinya
Melihat
rumah orang lain lebih besar maka akan berasa dengki, melihat isteri orang lain
lebih cantik langsung berasa kurang pada isteri, melihat kenderaan rakan sekerja
lebih baik maka akan dibelinya yang lebih baik. Seperti itulah ciri pecinta
dunia yang tidak pernah merasa cukup akan pemberian Allah padanya.
“Dijadikan
indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu:
wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda
pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di
dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).
Katakanlah:
“Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?.”
Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada
surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal didalamnya. Dan
(mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan
Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.”(Ali Imran:14-15)
Sahabat,
semoga Allah menjauhkan kita dari ciri-ciri penyakit ‘Wahn’ di atas, yakni
penyakit cinta dunia dan takut mati yang sudah pasti akan menghilangkan
kelezatan beribadah pada Allah.
Wallaahualam.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan